jalan jalan ke alam sana

Perjalanan atman setelah meninggal

Semasa manusia hidup atman atau roh bersatu dalam  kehidupan selanjutnya   kematian atau meninggal  dunia adalah peristiwa terpisahnya badan kasar jasad   dengan roh atau atman

Dan kita menyebutnya kembalinya sang atma berpulang kepada sang Maha pencipta Tuhan yang maha esa Ida shangyang widhi

Untuk urusan badan kasar atau sawa  yang ditinggalkan  sang atman ,
Kerabat terdekat yang akan mengambil alih urusannya 

Kondisi sosial keluarga serta keberadaan masyarakat yang peduli ialah  yang akan menentukan  tatacara penanganan upacara, apakah di kubur, di kremasi atau dengan  cara  lain yang beradab sebagai bentuk penghargaan dan  penghormatan terakhir  kepada almarhun semasa hidup

 selanjutnya atman menuju  akhirat atau sorga ,  perjalanannya penuh rintangan dalam kesendirian namun disebutkan sangat  indah
Disana sang  atma membersihkan diri ditempat yang disebut  pancaka tirta

Tempat berupa pemandian kolam kembang yang semerbak harum  digambarkan juga sangat indah serta  sunyi sepi

Atma selanjutnya menjadi roh halus yang kita sebut  seda raga bersiap untuk
Menghadap Bhetare yama 

sang atma akan di jemput oleh utusan sang Yama selanjutnya menghadapi pengadilan sang atman 
Setelah proses pembersihan tadi
Sang atma mendapat peelakuan 
sesuai dengan 
Karmawasana yang telah dilakukan semasa hidup di Dunia
Yama loka digambarkan sebagai tempat transit sang seda raga 

Lontar siwa tatwa menyebutkan ada tempat yang namanya
Tegal penangsaran   berupa hamparan  gurun  pasir yang sangat luas dan tentu saja sunyi serta gersang kering kerontang

Ada pula Bale pengangen angen  yang tempatnya mirip dengan tempat  keseharian semasa sang atman hidup ,bedanya tempatnya lebih sunyi senyap dan sendirian pula

Sang atman akan terus berjalan 
Apabila ia menemui Banjaran kembang tempat yang semerbak harum bunga dan sejuk hawanya terus berjalan  menuju alam swah loka  atau sorga untuk mendapatkan tempat dengan kebahagian dan kedamaian abadi

Namun bila tidak ia akan menemui  tempat lain  yang angker serta menyeramkan  beraroma sangat  busuk dan tidak sedap 

Dihadapannya akan  terhampar jembatan titi gonggang menuju alam neraka ada  dibawahnya banyak di huni ashura atau mahluk alam bawah bhuta kala

Mungkin ini tempat bagi para atma yang semasa hidupnya terlalu banyak berbuat Asubha karma

Sang atma yang masih diliputi keterikatan keinginan  dan kemauan berhubungan dengan keduniawian  akan  menunggu proses punarbhawa atau reinkarnasi lahir kembali dengan wadah wujud baru 

Yang kelahiran selanjutnya menjadi manusia adalah sangat mulia , karena saat menjadi Manusia ia bisa menolong dirinya sendiri mencapai Moksha

Kebahagian abadi sebagi tujuan hidup di dunia nyata  dan kelak setelahnya  di yamaloka

 Upacara pengabenan para leluhur   sebagai penghormatan dan kewajiban suci semasa hidup  dilakukan umat manusia didunia untuk menjalankan  karma yang baik   dilakukan dengan upacara pitra yadnya

Pitra yadnya juga dimaksud sebagai penghubung sang preta atau roh leluhur yang sudah mendahuli mengahadap  Ida shangyang widhi wasa

Lontar gayatri  menyebutkan setelah prosesi ngaben  roh atau pitra di stanakan melalui upacara atmawedana  dengan nyekah atau mamukur

_muwang ngunggahang dewa pitara ring ibu sengen ring kamulan_

Artinya 
Mengabadikan atau melinggihan roh leluhur yang telah suci di sanggah kemulan dan dipuja mohon doa restu perlindungan dimanapun pitra berada sesuai dengan dharmabaktinya

 Selanjutnya
Bila para leluhur atau pitara yang telah diupacari pitra yadnya serta
Memiliki kwalitas mencapai moksa /bersatu dengan Tuhan  beliau di tempatkan di ruang utama kemulan  rongtelu  paling atas

Bila jika ternyata sang pitara belum memiliki kwalifikasi moksha maka beliau mengambil posisi di bawahnyab  rongtelu

Selalu ada tempat kosong di bawah rongtelu sambil menunggu kesempatan untuk numitis atau punarbawa

Segala sesuatu perbuatan baik dan buruk akan membawa akibat di jelaskan dalam lontar swargarohanaparwa

Akibat perbuatan semasa hidup 
Tidak saja berakibat sekarang tetapi juga nanti setelah suksma sarira alam pikiran berpisah dengan badan di yamaloka  dan juga akan datang setelah suksma sarira memasuki badan atau wadah yang baru

Ida shangyang widhi akan meRahmati orang yang senantiasa berbuat kebajikan dan menghukum roh atau atman yang berbuat dosa.

 Pengadilan oleh Bhetare yama sangat adil  dan fair karena  Tuhan  Ida 
Hyang widhi  Wasa Maha adil

Jangan meragukan hukum karmapala

Menurut Hindu Dharma bagus atau tidaknya Tempat dan perjalanan   dialam yamaloka  bagi sang atman akan  sesuai dengan karmawasana semasa hidup..

Jangan Takut atau menjadi ketakutan dalam kehidupan  namun bersiaplah menghadapi kepastian 

Nsk

Comments

Popular posts from this blog

Upaveda